Sebelum
membahas tentang relasi, kita ingatkan kembali tentang pergandaan himpunan yang
di definisikan sebagai : AxB= {(x,y) /xAyB}
Jadi
himpunan A xB mempunyai anggota semua pasangan terurut (x,y) dengan x sebagai
urutan pertama dan y urutan yang kedua. Jika (x,y) A xB maka p(x,y) merupakan
fungsi pernyataan yang bernilai benar saja atau salah saja, tetapi tidak
keduanya. Dan p(x,y) ini juga merupakan kalimat tebuka dengan dua
perubah.
Contoh :
Misalnya
himpuna A = { pria }, himpunan B = { wanita } dan p(x,y) = “x suami y”
Maka p(Yohanes,
Aminah) merupakan pasangan pria dan wanita yang mempunyai nilai kebenaran
berdasarkan kenyataan yang ada (realitas).
Pengertian
Relasi
Berdasarkan
pengertian uraian di atas dan dari contoh, maka jika p(a,b) bernilai
benar dikatakan bahwa “a berelasi dengan b” dan dinyatakan sebagai a R b.
Sebaliknya jika p(a,b) bernilai tidak benar (salah) dikatakan bahwa “a
tidak berelasi dengan b” dan dinyatakan sebagai aR b Dengan demikian suatu
relasi R membutuhkan adanya suatu fungsi pernyataan p(a,b) yang
mendefinisikan suatu relasi dari A ke B.
Ada penulis yang
menyebut fungsi pernyataan p(x,y) sebagai relasi.
Definisi
Jika A dan B
adalah dua himpunan sembarang, maka suatu relasi R dari A ke B adalah sembarang
subset dari A x B, termasuk himpunan kosong. Yaitu R Í A x B.
Relasi R ini dinyatakan sebagai :
R =
{ (a,b) / a berelasi dengan b }
= { (a b) / a
R b }
Relasi
R dari himpunan A ke himpunan B juga dikatakan sebagai
Relasi binair yaitu suatu cara untuk menentukan pasangan (a,b) dalam A
x B, sehingga dikatakan “a berelasi dengan b” ditulis a
R b atau (a,b) Î R . Jika dikatakan “a tidak berelasi dengan b”
ditulis aR b atau (a,b) Ï R. Relasi dari himpunan A ke himpunan A
(ke dirinya sendiri) disebut relasi pada A atau a R a.
Relasi
R dikatakan “determinatif” pada A jika untuk setiap a dan
b berada dalam A. Misalkan A = himpunan bilangan-bilangan
alam, maka relasi “kelipatan” adalah relasi yang determinatif. Sedangkan
relasi “mencintai” adalah tidak determinatif, sebab pernyataan “9 mencintai
3” tidak bernilai benar atau bernilai salah. Dalam hal ini yang dibicarakan
adalah relasi-relasi yang determinatif saja.
Suatu
relasi juga didefinisikan antara anggota-anggota diberlainan himpunan. Misalkan
R suatu relasi dari A ke B. Jadi R adalah himpunan
pasagan- pasangan elemen-elemen (a,b) dimana a A dan bB,
dan R merupakan himpunan bagian dari A x B.
Domain
(daerah asal) dari relasi R adalah himpunan dari semua elemen-elemen pertama
dalam pasangan-pasangan terurut didalam R, yaitu :
D
=
{ a / a A,
(a, b) R }
Jangkauan/range
dari relasi R terdiri atas semua elemen-elemen kedua yang muncul dalam
pasangan-pasangan terurut dalam R, yaitu
E
=
{ b / bB,
(a, b) R }
Jadi
domain suatu relasi dari A ke B ditulis D , merupakan himpunan bagian dari
A yaitu D Í Adan jangkauan dari R ditulis E adalah himpunan
bagian dari B, yaitu E Í B.
Contoh :
Diketahui
: A = {1, 2, 3, 4}, B = {a,
b, c} .
Maka
R = {(2, a), (3, c), (4, a)} adalah suatu relasi.
Perhatikan bahwa
R Í A x B
Domain dari R
= D = {2, 3, 4}
Jangkauan dari R
= E = {a, c}
Contoh :
Misalkan relasi R
dalam bilangan-bilangan riil didefinisikan oleh kalimat terbuka “4x2
+ 9y2 = 36”. Relasi R ditunjukkan pada diagram koordinat R
# x R # dibawah ini :
R# adalah himpunan semua bilangan-bilangan riil.
Domain dari R adalah selang tertutup [-3, 3] dan jangkauan dari R adalah
selang tertutup [-2, 2].
Untuk setiap pasangan dua himpunan A dan
himpunan B, selalu berlaku A Í B atau A Ë B atau
sebaliknya.
Perkawinan merupakan suatu relasi dari
himpunan Pria (=P) ke himpunan wanita (=W) dalam semesta himpunan orang-orang.
Jika ada seorang pria P makaberlaku bahwa P telah menikah dengan W atau P tidak
menikah dengan W.
Kalimat “x lebih kecil dari y”
ditulis x < y adalah suatu relasi pada himpunan
bilangan-bilangan riil. Jika diberikan pasangan terurut (x,y) maka
selalu berlaku x < y atau x </ y atau juga
sebaliknya.
Misalkan R suatu relasi dari A
= {1, 2, 3} ke B = {a, b} dengan R = {(1, a),
(1, b),(3,a)}, maka 1Ra, 2b, 3Ra dan 3b
Relasi R dapat
ditunjukkan dengan diagram koordinat A x B berikut ini :
A
x
B = {(1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a),
(3, b)}
R
Í
A x B
R
=
{(1, a), (1, b), (3, a)}
Ambil himpunan A = {1, 2, 3}
seperti di atas. Relasi R pada A adalah himpunan semua pasangan
dalam A x A. Disini R = A x A.
Relasi
Identitas
Relasi
identitas pada himpunan A ditulis IA
atau
A
adalah
himpunan pasangan-pasangan (a, a) dengan a A, ditulis
IA =
{(a, a) /a A}. Relasi identitas ini juga disebut relasi
diagonal, sebab anggota-anggota dari relasinya merupakan diagonal dari diagram
koordinatnya.
Misalkan A =
{1, 2, 3}
A x A
= {(1, 1), (1, 2), (1, 3), (2, 1), (2, 2), (2, 3),(3, 1),
(3, 2), (3, 3)}
IA =
{(1, 1), (2, 2), (3, 3)}
Relasi
Kosong
Relasi
kosong dari himpuanan A ditulis , adalah himpunan
kosong dari A x A . Dimaksud relasi disini adalah himpunan
kosong dari A x A.
Contoh :
A
= maka A x A =
R
suatu relasi dari A ke A adalah R Í A x A
R
=
Relasi
Invers
Misalkan
R suatu relasi dari himpunan A ke himpunan B. Invers dari R
ditulis adalah suatu relasi
dari himpunan B ke himpunan A, sedemikian hingga tiap pasangan
terurut pada jika urutan anggota-anggotanya dibalik
merupakan anggota dari R.
Jadi = {(b,a) / (a,b)
Î R}
Contoh :
Relasi
R pada A = {1, 2, 3} didefinisikan sebagai R = {(1, 2),
(1, 3), (2, 3)},
maka
= {(2, 1), (3, 1), (3, 2)}
Representasi
Relasi
Suatu relasi dapat presentasikan dalam berbagai cara, diantaranya melalui grafik
pada bidang XOY, tabel, melalui matriks dan melalui graf.
Penyajian dalam bentuk grafik
Misal
R suatu relasi dari A ke B. Himpunan A digambarkan pada sumbu mendatar X dan himpunan
B digambarkan pada sumbu tegak y yang memotong sumbu x di titik 0. Setiap pasangan
terurut di A x B dinyatakan oleh satu titik pada bidang XOY. Dengan demikian R
adalah himpunan titik-titik (a,b) pada bidang XOY dimana (a,b) R.
Contoh 1 :
Relasi R dari A
= {a, b, c, d, e} ke B = {1, 2, 4} didefinisikan sebagai
berikut: R = {(a,1),(a,4),(b,2),(c,2),(c,4),(d,1)}.
Jawab:
Grafik R
dinyatakan oleh titik-titik hitam pada grafik di atas.
Contoh 2 :
Relasi R1
, R2
dan R3
pada himpunan bilangan-bilangan riel R diberikan oleh: 2 2
a). R1
= {(x,y) / +y0}
b). R2
= {(x,y) /+ 1}
c). R3
= {(x,y) / +16}
Jawab:
a). Grafik R1 daerah yang diarsir adalah :
b). Grafik R2, daerah yang diarsir adalah :
c). Grafik R3
daerah yang diarsir adalah sebagai berikut :
Representasi relasi dengan table
Jika
relasi direpresentasikan dengan table, maka kolom pertama table menyatakan
daerah asal, sedangkan kolom kedua menyatakan daerah hasil
Sebagai contoh :
Table
1.3
Representasi relasi dengan matriks
Misalkan
R adalah relasi dari A = {a1, a2, . . .,am}
dan B = {b1, b2, . . .,bn}, relasi R dapat
disajikan dengan matriks M = [mij]
Yang
dalam hal ini :
Dengan
kata lain, elemen matriks pada posisi (i,j) bernilai 1 jika ai
dihubungkan dengan bj dan bernilai 0 jika ai tidak
dihubungkan dengan bj.
Relasi
R pada table 1 dapat dinyatakan dengan matriks :
yang
dalam hal ini, a1 = Amir, a2 = Budi, a3 =
Cecep, dan b1 = INF0221
Representasi
relasi dengan graf berarah
Representasi dengan
graph berarah (directed graph atau digraph) merupakan representasi relasi
secara grafis (graph akan dibahas pada bab tersendiri). Tiap elemen himpunan
dinyatakan dengan sebuah titik (simpul atau vertek), dan tiap pasangan
berurutan dinyatakan dengan busur atau (arc)
yang arahnya ditunjukkan dengan sebuah panah. Dengan kata lain, jika (a,b) R, maka sebuah
busur dibuat dari simpul a ke simpul
b. Simpul a disebut simpul asal (initial vertek) dan simpul b disebut simpul
tujuan (terminal vertek).
Pasangan terurut (a,a)
dinyatakan dengan busur dari simpul a ke simpul a sendiri. Busur semacam ini
disebut gelang atau kalang (loop). Sebagai contoh misalnya R = {(a,a),(a,b),(b,a),(b,c),(b,d),
(c,a),(c,d),(d,b)}adalah relasi pada himpunan {a,b,c,d}. R direpresentasikan
dengan graf berarah pada gambar berikut :
Sifat-sifat dari relasi
biner
Relasi R pada himpunan A disebut refleksif jika (a,a) R
untuk setiap a A
Contoh 1:
Misalkan A = {1,2,3,4}, dan relasi R dibawah ini
didefinisikan pada himpunan A, maka
a. R = {(1,1),(1,3),(2,1),(2,2),(3,3),(4,2),(4,3),(4,4)}
bersifat refleksif karena terdapat elemen relasi yang berbentuk (a,a), yaitu
(1,1),(2,2),(3,3),dan (4,4).
b. R = {(1,1),(2,2),(2,3),(4,2),(4,3),(4,4)} tidak bersifat
reflektif karena (3,3) R
Contoh 2 :
Relasi ”habis dibagi” pada himpunan bilangan bulat
positif bersifat refleksif karena setiap bilangan bulat positif habis dibagi
dengan dirinya sendiri, sehingga (a,a) R untuk
setiap a A.
Ditinjau dari representasi relasi, relasi bersifat
refleksif mempunyai matriks yang elemen diagonal utamanya semua bernilai 1,
atau mii = 1, untuk i = 1,2,...,n
Sedangkan graf berarah dari relasi yang bersifat
refleksif dicirikan dengan adanya gelang pada setiap simpulnya.
2. Setangkup (symmetric)
Relasi R pada himpunan A disebut setangkup jika untuk
semua a,b A, jika (a,b) R, maka (b,a) R. Sebaliknya, R disebut tak setangkup(antisymmetric)
jika untuk a,b A, jika (a,b) R dan ab maka (b,a) R
Contoh 1:
Misalkan A={1,2,3,4} dan relasi R dibawah ini didefinisikan
pada himpunan A, maka,
a.
R
= {(1,1),(1,2),(2,1),(2,2),(2,4),(4,2),(4,4)} bersifat setangkup karena jika
(a,b) R maka (b,a) juga R, disini (1,2) dan (2,1) R, begitu juga (2,4) dan (4,2) R
b.
R
= {(1,1),(2,3),(2,4),(4,2)}tidak bersifat setangkup karena (3,2) R
Contoh 2 :
Relasi ”habis dibagi” pada himpunan bilangan bulat
positif tidak bersifat setangkup
karena jika a habis dibagi b , b tidak habis dibagi a, kecuali jika a=b.
Sebagai contoh, 2 habis membagi 1 tetapi 1 tidak habis membagi 2, karena itu
(a,b) R tetapi (b,a)
R
Ditinjau dari representasi relasi, relasi yang bersifat
setangkup mempunyai matriks yang elemen-elemen dibawah diagonal utama merupakan
pencerminan dari elemen-elemen diatas diagonal utama, atau mij = mji,
untuk i = 1,2,...,n
Sedangkan graf berarah dari relasi yang bersifat
setangkup dicirikan oleh: jika ada busur dari a ke b, maka juga ada
busur dari b ke a.
3.
Menghantar
(transitif)
Relasi R pada himpunan A disebut menghantar bilamana
(a,b) R dan (b,c) R, maka (a,c) R, untuk a, b, c A.
Contoh
:
Misalkan
A = { 1, 2, 3, 4 }, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A,
maka
a. R
= { (2,1), (3,1), (3,2), (4,1), (4,2), (4,3) }bersifat menghantar. Lihat pada
table berikut :
b.
R
= { (1,1), (2,3), (2,4), (4,2) } maka tidak bersifat menghantar karena (2,4)
dan (4,2) R, tetapi (2,2) R, begitu juga (4,2) dan (2,3) R, tetapi (4,3) R.contoh : Relasi "habis dibagi" pada himpunan bilangan bulat positif menghantar. misalkan bahwa a habis membagi b dan b habis membagi c. Maka terdapat bilangan positif m dan n sedemikian sehingga a = mb dan b = nc. Disini a = mnc, sehingga a habis membagi c. Jadi relasi "habis membagi" bersifat menghantar. Ditinjau dari representasi relasi, relasi yang bersifat menghantar tidak mempunyai ciri khusus pada matrik representasinya. Tetapi yang bersifat menghantar pada graf berarah ditunjukkan oleh : jika ada busur dari a ke b dan dari b ke c, maka juga terdapat busur berarah dari a ke c.
Mengkombinasi Relasi
Karena
relasi biner merupakan himpunan pasangan terurut, maka operasi himpunan seperti
irisan, gabungan, selisih dan beda setangkup antara dua relasi atau lebih juga
berlaku. Hasil operasi tersebut juga berupa relasi. Dengan kata lain, jika R1
dan R2 masing – masing adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B,
maka R1 R2 , R1 R2 , R1 - R2, R1
R2 juga adalah relasi dari A ke B.
Contoh
:
Misalkan
A = { a, b, c } dan B = { a, b, c, d }. Relasi R1 = { (a,a), (b,b),
(c,c), dan relasi R2 = { (a,a), (a,b), (a,c), (a,d) } adalah relasi
dari A ke B. kita dapat mengkombinasikan ke dua buah relasi tersebut untuk
memperoleh
R1
R2 =
{ (a,a) }
R1
R2 =
{ (a,a), (b,b), (c,c), (a,b), (a,c), (a,d) }
R1
- R2 = { (b,b),
(c,c) }
R2
– R1 = { (a,b),
(a,c), (a,d) }
R1
R2 =
{ (b,b), (c,c), (a,b), (a,c), (a,d) }
Jika
relasi R1 dan R2 masing – masing dinyatakan dengan
matriks MR1 dan MR2, maka matriks yang menyatakan
gabungan dan irisan dari kedua relasi tersebut adalah
MR1R2 = MR1R2 dan MR1R2 = MR1R2
Yang
dalam hal ini, operator “” berarti “atau” dan “” berarti “dan”.
Contoh
:
Misalkan
bahwa relasi R1 dan R2 pada himpunan A dinyatakan oleh
matriks
dan
Maka
matriks yang menyatakan MR1R2 dan MR1R2 adalah
Komposisi Relasi
Cara
lain mengkombinasikan relasi adalah mengkomposisikan dua buah relasi atau
lebih. Komposisi relasi analog dengan komposisi fungsi.
Misalkan
R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B, dan S adalah relasi dari
himpunan B ke himpunan C. komposisi R dan S, dinotasikan dengan R o S, adalah
relasi dari A ke C yang didefinisikan oleh
R
o S = { (a,c)}│ a A, c C, dan untuk beberapa b B, (a,b) R dan (b,c) S }
Contoh
:
Misalkan
R = { (1,2), (1,6), (2,4), (3,4), (3,6), (3,8) } adalah relasi dari himpunan {
1, 2, 3 } ke himpunan { 2, 4, 6, 8 } dan S = { (2,u), (4,s), (4,t), (6,t),
(8,u) } adalah relasi dari { 2, 4, 6 } ke himpunan { s, t, u }. Maka komposisi
relasi R dan S adalah R o S = { (1,u), (1,t), (2,s), (2,t), (3,s), (3,t), (3,u)
}
Jika
relasi R1 dan R2 masing – masing dinyatakan dengan
matriks MR1 dan M R2, maka matriks yang menyatakan
komposisi dari kedua relasi tersebut adalah
MR1
o R2 = MR1 . MR2
Yang
dalam hal ini operator “.” Sama seperti pada perkalian matriks biasa, tetapi
dengan mengganti tanda kali dengan “” dan tanda tambah dengan “”.
Contoh
:
Misalkan
bahwa relasi R1 dan R2 pada himpunan A dinyatakan oleh matrik :
dan
Maka
matriks yang menyatakan R1 o R2 adalah
Untuk download materi silakan Klik Disini |
ijin sedot
ReplyDeleteMATERI LENGKAPNYA ADA DI BUKU "MATEMATIKA DISKRIT" karya Rinaldi Munir
ReplyDelete